doc. kelompok 4 (Christie, Febri, Fajar, Helga)
SURABAYA – Siswa kelas model (8I,
7I, dan 7H) SMPN 1 WLINGI mengadakan kunjungan ke Stasiun TV JTV, Surabaya yang
beralamatkan di Kompleks Graha Pena, Jl.A.Yani 88, Surabaya, Senin (
17/06/2013 ). Tujuan mereka mengadakan kunjungan ini adalah untuk menambah
wawasan tentang pertelevisian di Jawa Timur.
Para
siswa berkumpul di sekolah utara SMPN 1 Wlingi pukul 03.30. Pada awalnya mereka
berencana untuk berangkat pukul 04.00 tepat dengan menggunakan 3 bus, tetapi
karena bus datang terlambat akhirnya pemberangkatan ditunda hingga pukul 05.00.
Perjalanan berlangsung selama 5,5 jam, hal ini dikarenakan jalanan macet dan
sempat terjadi hujan deras. Meskipun demikian, perjalanan masih tetap
menyenangkan.
Para siswa
tiba di Kantor JTV Surabaya sekitar pukul 11.00. Mereka disambut oleh salah
satu karyawan yang bernama Mbak Ifa. Mereka diajak masuk ke salah satu ruangan
untuk mendengarkan penjelasan singkat dari Mbak Ifa. Selain itu juga ada sesi
tanya jawab. Menurut penjelasan beliau, JTV yang merupakan kesingkatan dari
Jawa Pos Media Televisi Jawa Timur ini pertama berdiri pada tanggal 8 November
2001. JTV yang saat ini dipimpin oleh Bapak Maesa Samola ini merupakan televisi
lokal pertama di Jawa Timur dan juga masih satu grup dengan Jawa Pos. JTV
mempunyai 8 biro perwakilan dari beberapa daerah, yaitu : Kediri, Banyuwangi,
Madiun, Pacitan, Madura, Malang, Bojonegoro, dan Jember. Semua berita dari 8
biro ini disetorkan ke JTV. Karyawan di sini berjumlah ± 350 yang
terdiri dari 80% laki-laki dan 20% perempuan.
Terdapat 3 studio di JTV, salah satunya adalah studio khusus news/berita.
Beberapa program berita di JTV adalah Jatim Isuk yang sekarang berubah menjadi
Pojok Kampung Isuk yang tayang pada pukul 06.00 WIB - 07.00 WIB, Jatim Awan
tayang pukul 11.30-12.00, Pojok 7 tayang pukul 19.00, dan Pojok Kampung tayang
pukul 21.00-22.00. Selain itu juga ada studio khusus talkshow. JTV tidak on
selama 24 jam, melainkan on pada pukul 04.30-01.00. Sebelum on, 30 menit
sebelumnya akan terjadi colour bad atau warna warni seperti pelangi yang
vertical dan kemudian akan mati menjadi tayangan seperti semut-semut kecil.
Setelah
mendengar beberapa penjelasan dari Mbak Ifa, para siswa diajak untuk melihat
proses pembuatan suatu program khusus bulan Ramadhan berjudul “Padhange Ati”.
Mereka diperbolehkan foto-foto, tetapi tanpa flash/cahaya karena itu dapat
mengganggu kameramen dan dapat merusak hasil shooting.
Pengisi acara
program religius tersebut adalah seorang host, uztad, pengiring lagu,
dan penonton yang merupakan ibu-ibu pengajian. Para penonton yang diundang
tidak diberi bayaran, tetapi diberi snack/makanan ringan. Tetapi untuk host, uztad,
dan pengiring lagu diberi upah karena mereka merupakan pengisi inti.
Dalam satu
hari dapat menghasilkan 3-4 episode. Durasi tayang dalam setiap episode adalah
1 jam. Dalam proses pembuatan suatu acara bisa menggunakan 4-5 kamera. Setiap
kamera yang digunakan sudah disetting terlebih dahulu. Sebelum proses
pembuatan, produser telah menyiapkan semua yang dibutuhkan dan produser juga
merupakan penanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar